You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 27 April 2014

Tuntunan Do'a

Berdoa merupakan salah satu bentuk peribadatan dan cara mendekatkan diri antara hamba dengan Penciptanya. Kenyataan ini memang tidak bisa dipungkiri, lantaran setiap muslim sudah tentu akan senantiasa bergantung dan menggantungkan diri kepada Yang Maha Kuasa di dalam rangka mencari jalan keluar, mencari petunjuk, memohon pertolongan dan berbagai permohonan serta permintaan lainnya, disamping sebagai upaya kedekatan.
Allah SWT memerintahkan agar manusia berdoa, memohonkan segala hajatnya, baik urusan dunia ataupun akhirat. Manusia yang tidak mau berdoa, ia termasuk orang yang takabbur atau menyombongkan diri kepada Allah, dan baginya disediakan neraka jahanam, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an:
Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina. (QS Al Mukmin: 60).

Allah swt senang jika senantiasa diminta

Allah adalah Maha Kaya dan kekayaan-Nya tidak akan habis-habisnya sekalipun terus menerus diminta. Jika manusia tidak bosan-bosan meminta dan berdo’a, Allah pasti memperkenankan, bahkan Dia sangat senang jika senantiasa diminta.
“Mintalah kalian kepada Allah dari anugerahNya. Sesungguhnya Allah senang (jika) senantiasa diminta.” (HR.Tirmidzi dan Abu Nu’aim).

Allah swt benci terhadap orang yang tidak menyukai berdoa

Tidak berdoa berarti tidak mau melaksanakan perintah Allah, karena seseorang telah merasa mampu dan kaya atas segala yang dimilikinya. Maka Allah murka kepadanya.

“Siapa yang tidak berdoa kepada Allah,maka Allah murka kepadanya” (HR.Tirmidzi)

Meyakini dengan hati bahwa doanya akan diperkenankan

Segala sangkaan manusia yang ditujukan kepada Allah akan selalu diingat oleh Allah swt. Jika sangkaan manusia itu baik dan yakin bahwa Allah itu Maha Memperkenankan, pasti segala permohonannya akan diperkenankan. Namun jika sangkaan manusia itu tidak baik, artinya ragu-ragu akan kemurahan Allah yang bakal memperkenankan doanya, maka bagi Allah yang demikian itu adalah tergantung kepada sangkaan dalam hati manusia itu sendiri.

“Sesungguhnya Allah Azza Wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi):Aku akan mengikuti sangkaan-sangkaan hambaKu. Dan Aku akan selalu menyertainya apabila ia berdoa kepada-Ku. (HR.Bukhari dan Muslim).

Berdoa memerlukan konsentrasi, yaitu konsentrasi ketika berdoa dan menghadap Allah yang bakal memperkenankannya. Jika dalam berdoa dilakukan dengan melamun dan lalai tentunya doanya takkan diperkenankan. Ini merupakan bahan introspeksi diri bagi manusia, sehingga ia tidak perlu buruk sangka bahwa doanya tidak diperkenankan.

Berdoa dengan rendah hati, suara lembut, rasa takut dan penuh harap

 “Berdoalah kalian kepada Tuhan dengan berendah hati dan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui bata.” QS.Al A’raf :55


“Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan sungguh-sungguh (berharap akan diterima). Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”  QS.Al A’raf :56

Saat-saat ijabah dalam berdo’a

  • Tengah malam atau akhir malam

“Rasulullah saw bersabda: Pada setiap malam,Tuhan kita turun ke langit dunia,yaitu ketika bersisa sepertiga malam yang akhir. Maka Allah berfirman: Barang siapa yang berdoa kepadaKu pasti Kuperkenankan, dan siapa yang memohon kepada Ku akan Kuberi. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku pasti akan Kuampuni.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan lain-lainnya)

  • Sesudah Sholat fardhu

“Ditanyakan orang(kepada Rasulullah); Ya Rasulullah,doa manakah yang didengar oleh Allah? Rasulullah saw menjawab; Yaitu doa di tengah malam dan setelah sholat fardhu.” (HR.Tirmidzi)


  • Diwaktu lapang dan tenang
Waktu berdoa bukan hanya di saat mendapatkan kesusahan,kesedihan dan banyak hajat, karena hal yang demikian ini sudah menjadi kebiasaan. Juga disaat mendapatkan kelapangan, ketenangan dan penuh kesukaan, itulah sebagai ujian apakah manusia itu bisa bersyukur kepada Allah atas segala kemurahan-Nya, sehingga ia akan tetap dekat.ingat dan banyak berdoa kepada Allah.

“Barang siapa yang menginginkan doanya dipenuhi Allah ketika dalam keadaan kesulitan maka hendaklah ia memperbanyak doa diwaktu lapangnya.” (HR.Tirmidzi dan Hakim)

  • Diwaktu Sujud
Waktu sujud adalah waktu yang paling dekat antara hamba dengan Allah, maka pada saat itulah memperbanyak doa.

  • Setiap berdoa hendaknya dimulai dengan hamdalah dan sholawat atas Nabi saw.

Janti Ristiani, S.Ag
Penyuluh Agama Fungsional Kota Yogyakarta
Wilayah Kerja Kecamatan Gondomanan

0 komentar:

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP