You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 27 April 2014

Tujuh Kebahagiaan Berkeluarga

Rumah tangga atau berkeluarga yang bahagia adalah harapan bagi semua orang, tanpa terkecuali. Karena itu, berbagai upaya biasanya dilakukan demi harapan tersebut.Berikut ini ada tujuh cirri-ciri keluarga yang bahagia.
Pertama, memiliki pasangan hidup yang berakhlak mulia (akhaqul karimah).Akhlak yang mulia ini memiliki beberapa indikator, antara lain: menikah demi agama dalam rangka ibadah kepada dan mencari ridla Allah SWT dan saling menjaga atau merawat kebutuhan beribah kepada Allah SWT untuk mendapatkan suasana keluarga yang sakinah.
Kedua, memiliki keturunan yang shaleh/shalihah, yang ditandadai oleh beberapa hal berikut: a) anak dapat berbuat baik kepada orang tuanya (sekalipun berbeda agama – keyakinan), b) menjauhi perbuatan terlarang sekalipun di saat orang lain tidak mengetahuinya, c) dapat mendirikan shalat, mengajak pada kebajikan, menjauhi kemunkaran dan bersabar menghadapi cobaan hidup, d) tidak sombong (takabur) di lingkungan masyarakat, e) selalu berhati-hati dalam berucap dan menghormati orang lain (QS. Lukman: 15-19)

Ketiga, memiliki lingkungan masyarakat yang baik yang ditandai dengan adanya setiap warga dapat menjalin kekuatan dan kebersamaan dalam mewujudkan nilai-nilai kemuliaan agama di lingkungan masyarakat dan bersatu padu memberantas segala bentuk kemunkaran.
Keempat, memiliki pekerjaan atau penghasilan yang halal dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan jujur sehingga menghasilkan nafkah yang berkah.
Kelima, semua anggota keluarga dapat saling memenuhi kewajiban dan haknya menurut tuntunan agama.
Keenam, menjadikan rumah sebagai sebagai tempat yang nyaman dan  aman untuk berlangsungnya segala bentuk kegiatan keluarga, termasuk ibadah, pendidikan, dan sebagainya.
Ketujuh, dapat beramal sosial – khususnya menyantuni anak yatim, seperti halnya sabda Nabi:
“Rumah tangga yang paling dicintai Allah yaitu rumah tangga yanga di dalamnya ada anak yatim yang dimuliakan” (HR. Tabrani).
“Sebaik-baik rumah tangga di kalangan muslimin adalah rumah tangga yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan baik.Seburuk-buruk rumah tangga di kalangan muslimin adalah rumah tangga yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan buruk”.(HR. Ibnu Majah).

Karmin, S.Ag
Penyuluh Agama Islam Kota Yogyakarta
Wilayah Kerja Kecamatan Mergangsan

0 komentar:

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP