Ibadah Ramadhan di Rumah
Alhamdulillah kita dipertemukan lagi dengan
bulan ramadhan, Marhaban yaa Ramadhan, jud lana bil-ghufran, “Selamat
datang ramadhan, muliakanlah kami dengan
ampunan”.
o Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya ada
keutamaan-keutamaan (fadhilah) luar biasa untuk peningkatan penghambaan
kita kepada Sang Pencipta Allah SWT dan
peningkatan kapasitas kemanusiaan dalam hidup bermasyarakat.
o Keutamaan-keutamaan (fadhilah)
ramadhan tersurat dalam sabda Nabi SAW :
“Telah
datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu
puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu
surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada
bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh
kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa.” (H.R. Ahmad dan An Nasa’i).
o Di dalam bulan ramadhan, ada kewajiban bagi
setiap orang-orang yang beriman untuk melaksanakan puasa selama satu bulan.
o Setiap orang yang melaksanakan kewajiban
puasa serta amalan-smalan sunnah lainnya, maka diberi peluang diampuni
dosa-dosanya dan dinaikkan derajatnya menjadi orang yang bertaqwa.
o Semoga kita semua dapat memanfaatkan
peluang itu dan jadilah kita sebagai pribadi yang bertaqwa, dapat menunaikan berbagai kewajiban sosial-kemasyarakatan, saling
membantu sesama atas kesulitan yang sekarang sedang dialami.
o Adanya wabah penyebaran virus Covid 19,
tidak menghalangi kita untuk menunaikan ibadah ramadhan dengan khusuk dan
ikhlas. Ibadah yang wajib ataupun ibadah-ibadah sunnah.
o Anjuran pemerintah untuk beribadah dari
rumah; shalat tarawih di rumah, tadarus di rumah bersama keluarga, tidak
mengurangi nilai ibadah kita dalam memaknai bulan ramadhan.
o Ibadah dari rumah menjadi kesempatan untuk memaksimalkan ibadah, mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Kesempatan kita banyak berdo’a, banyak berdzikir, banyak beristighfar
memohon ampunan kepada Allah SWT.
o Banyak di rumah, dapat jadi peluang untuk bisa
menjaga diri dari berbagai perkara maksiat – perkara yang tidak terpuji,
perkara-perkara yang dapat merusak kualitas puasa. Sebagaimana arti kata asli puasa, yaitu ash
shiyam atau shaum, yang
artinya menahan diri dari sesuatu.
o Di bulan Ramadhan, saatnya kita memperbaiki cara
berpikir, mentalitas, dan gaya hidup untuk menjadi lebih baik, seperti:
1. Gaya hidup tulus dan ikhlas
2. Gaya hidup sehat dan bersih
3. Gaya hidup gotong royong – tolong menolong dengan
sesama.
o Mengendalikan diri menjadi orang dapat belajar
berpikir-bernalar sehat, bersabar, lebih perhatian kepada keluarga, dan belajar
lebih taat kepada Allah SWT.
o Beribadah ramadhan di tengah wabah penyebaran
virus Corona, adalah saat yang tepat bagi kita untuk melakukan empat perkara:
1.
Pendekkan
angan-angan, mari berpikir dan bertindak yang realistik sesuai dengan kebutuhan
yang mendesak dan perlu.
2.
Perbanyak
amal. sebulan ini kesempatan menggandakan amal-amal baik yang dapat menjadi
investasi hari ini dan hari depan. Perbanyak infaq, shadaqah dan membantu
saudara-saudara kita yang sedang kesulitan.
3.
Bangun
dari kelalaian. Kita coba identifikasi kebiasaan, barangkali ada
kewajiban-kewajiban kepada Allah dan sesama makhluk yang kita lalaikan. Kita
bangun komitmen untuk menunaikan kewajiban-kewajiban kita dan jangan terlalu
banyak menuntut hak.
4.
Cari
bekal untuk kehidupan hari akhir. Kita tidak tahu, apakah tahun depan masih diberi kesempatan
merasakan “pertemuan agung” lagi dengan ramadhan. Jelasnya, pastikan ramadhan tahun
bisa memaksimalkan mencari bekal sebanyak mungkin dengan berbagai kebajikan yang bermanfaat bagi orang banyak.
Yogyakarta, 23 April 2020
Penyuluh Agama Islam
Wilayah Kerja Kecamatan Mantrijeron
Kota Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar