Daun Pintu Surga
SURGA, tempat yang indah nan luas memiliki delapan pintu. Setiap pintu diperuntukkan bagi sekelompok orang dengan kriteria tertentu
pula. Misalnya, orang yang rajin puasa, maka dia akan masuk ke dalam surga
melalui pintu Ar-Rayan. Orang yang rajin shalat akan masuk dari pintu yang lain
dan begitu pula pintu-pintu lain akan dimasuki oleh orang yang memiliki kesesuaian
dengan amalnya masing-masing. Ada juga orang-orang tertentu yang diberi kebebasan untuk memasuki surga
melalui pintu mana saja yang diinginkan, seperti Abu Bakar ash-Shidiq.
Kedelapan
pintu surga menggambarkan betapa luasnya surga itu. Bayangkan bila jarak antara
dua sisi pintu itu sejauh Mekah dan Bashrah. Mekah berada di wilayah Negara
Saudi Arabia, sedangkan Bashrah masuk dalam wilayah kekuasaan Negara Iraq.
Dalam
hadits yang disepakati Bukhari dan Muslim, diriwayatkan dari Abu Hurairah
mengenai syafaat, “Allah SWT berfirman,
‘Hai Muhammad, masukkan umatmu yang tidak dikenai hisab dari pintu sebelah
kanan, sedangkan mereka bersama orang-orang lainnya memasuki pintu-pintu yang
lain. “
Kemudian
Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadits ini mengenai luasnya pintu-pintu surga
dan jarak antara kedua sisinya. Rasulullah SAW bersabda, “ Demi Dzat yang nyawa
Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara kedua sisi pintunya
seperti antara Mekah dan Hajar atau seperti Mekah dan Bashrah.” (Muttafaq ‘alaih).
Dalam
hadits di atas Rasulullah SAW memberikan gambaran luasnya surga dengan menyebut
dua kota di dua
negara berbeda. Sebuah gambaran yang mudah dicerna oleh umatnya. Terlebih
dengan terbatasnya sarana transportasi yang ada saat ini. Satu – satunya alat
transportasi yang tercepat adalah kuda. Sementara sarana transportasi yang lain
seperti unta dan keledai tidak secepat kuda.
Beberapa
hadist lain yang menjelaskan tentang jarak antara kedua daun pintu surga,
menggunakan lama tempuh perjalanan sebagai gambaran betapa luasnya surga itu.
Diriwayatkan
oleh Ahmad dalam musnadnya dan Abu Nu’aim ‘al – Hilyah’ dari Hakim dan Muawiyah
dai ayahnya, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya jarak antara kedua
daun pintu di surga adalah perjalanan 40 tahun dan akan datang pada suatu hari
ia penuh sesak.” Sanad hadist ini shahih.
Utbah
bin Ghazwan berkata, “Nabi telah menceritakan kepada kami bahwa jarak antara
kedua daun pintu di surga adalah perjalanan 40 tahun dan akan datang pada suatu
hari di mana ia penuh sesak karena manusia yang berdesak – desakan.” (HR Muslim
dari Ahmad).
Meski
jarak antara kedua daun pintu di surga sedemikian luas, tapi tetap tidak
mengurangi desak – desakan yang terjadi di sana. Desak – desakan itu tidaklah mengurangi
keluasan pintu di surga, tapi lebih menggambarkan betapa banyak orang yang pada
akhirnya masuk surga. Meski masih kalah banyak bila dibandingkan dengan
penghuni neraka.
Thabrani
meriwayatkan dalam al – Mu’jam al – Kabir dari Abdullah bin Salam,
“Sesungguhnya jarak antara kedua pintu di surga adalaha perjalanan 40 tahun.
Orang – orang berdesakan di situ seperti onta – onta yang berdesakan untuk
minum karena haus.” (HR. Thabrani).
Raih
dan rengkuh daun pintu surga dengan terus berbuat dan berbuat seraya mengharap
ridha dan rahmat – Nya.
Sriyati
BA
Purna tugas dari Penyuluh Agama Islam Kota
Yogyakarta
Wilayah Kerja Kecamatan Danurejan
0 komentar:
Posting Komentar