You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 03 Juni 2014

Manajemen Waktu

Waktu yang berputar selama 24 jam sehari terasa begitu cepat. Berjalannya waktu dari detik ke detik, menit ke menit, dan jam ke jam kadang tak terasakan sehingga kita hidup terasa dikejar waktu. Kadang kita bertanya pada diri sendiri, apa yang telah kita peroleh dengan usia  kita saat ini? Apabila kita tidak bisa memanfaatkan waktu dalam hidup, maka akan sangat merugi. Hal ini telah ditegaskan Allah dalam surat Al ’Ashr: ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian”
Ini berarti sangatlah jelas bahwa waktu adalah benar-benar penting dalam hidup kita. Jelas betapa agung dan mulianya waktu, sehingga Allah SWT sendiri berkenan ”bersumpah” dengannya. Sedangkan waktu yang dimaksud di sini adalah waktu yang didalamnya sarat dengana keberuntungan dan kebahagiaan bagi orang-orang yang bertaqwa. Tidak ada yang lebih berharga selain waktu bahkan dunia seisinya sekalipun. Karena itu, bagaimana kita dapat mengatur dan memanfaatkan waktu tersebut dalam hidup kita di dunia untuk meraih kenikmatan dan kebeerhasilan hdup di Akhirat kelak.

Memang hidup itu sangat sulit. Kadang kita tidak tahu apa sebenarnya yang dikehendaki Allah kepada kita. Di dunia ini kita terasa berupaya dan berusaha untuk meraih keberhasilan di jalan-Nya. Akan tetapi, sering kita dapati hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Perjalanan hiudp kita terseok-seok dan tersandung-sandung dalam menggapai kesuksesan hidup. Tetapi, itulah perjalanan hidup setiap orang dan itu adalah  ujian yang sebenarnya yang Allah berikan kepada kita. Jadi, tinggal bagaimana kita bisa menyikapi ujian itu sendiri sehingga kita tidak merasa jatuh karena Allah. Mungkin di saat kita diuji dengan keterpurukan, tapi siapa tahu di kemudian hari Allah memberikan keberhasilan. Karena itu, dalam kita menyikapi permasalahan ini hendaklah senantiasa maju ke arah yang lebih baik. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini seupaya menjadi orang yang beruntung. Terait dengan prinsip ini, Islam mengingatkan kita dengan pepatah, ”barang siapa hari ini seperti kemarin, sesungguhnya orang itu telah tertipu. Dan barang siapa hari ini lebih buruk dari hari  kemarin, ia adalah orang yang tercela”.
Jadi, pergunakanlah saat lapang waktu untuk hal-hal yang dapat memberikan nilai tambah  bagi kebaikan akhirat. Janganlah nikmat sehat dan kelapangan waktu itu justru menjadi fitnah bahkan pemicu murka Allah sehingga kita  menjadi orang yang merugi.
Rasulullah SAW berpesan dan menjelaskan, ”Raihlah lima perkara sebelum datang lima perkara yang lain yaitu hidup sebelum matimu, sehat sebelum sakitmu, lapang sebelum sempitmu, muda sebelum tuamu dan kaya sebelum miskinmu”. Kita sangat sadar bahwa hari-hari berlalu secepat hembusan angin dan setiap kesempatan terus berjalan tanpa terasa. Semua itu tidak akan pernah kembali dan tidak ada gantinya. Masihkah kita merasa senang sementara hari-harinya telah melenyapkan umurnya dan selanjutnya akan mengusungnya ke gerbang kematian. Di hari kiamat nanti kita akan ditanya empat perkara, yaitu: usianya untuk apa ia habiskan, masa mudanya bagaimana ia pergunakan, hartanya darimana ia dapatkan dan kepada siapa ia keluarkan, serta ilmunya digunakan untuk apa. Di dalam surat Ibrahim Allah berfirman:

”Dan Dia yang telah menundukkan bagian matahari dan bulan yang terus-menerus beredar dalam orbitnya dan telah menundukkan bagian malam dan siang. Dan Dia memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu mencoba menghitung nikmat allah, tidaklah kamu dapat menghitung-Nya. Karena sesungguhnya waktu merupakan suatu karunia/nikmat yang besar bagi hamba-hamba-Nya (QS. Ibrahim: 33-34)

Akhirnya, marilah kita berlomba-lomba dalam memanfaatkan dan mengatur waktu di dunia ini. Berusahalah dalam perjalan di dunia dengan sebaik-baiknya, dengan bekal yang terbaik dari apa yang kita miliki. Karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Karena di Akhirat kelak kita akan mempertanggung jawabkan waktu tersebut dihadapan sang Khalik untuk mengahturkan untukapa selama ini dipergunakan. Agama Islam menuntun kita untuk berbuat dan urusan dunia seakan-akan akan abadi di dunia dan berbuatlah engkau untuk akhirat, seakan-akan esok hari akan mati. Jangan kita sia-siakan waktu sehingga berlalu dengan percuma tanpa meninggalkan nilai ibadah.

Febriani W Nurcahyani
Aktivis sosial, tinggal di Tegal Lempuyangan, Bausasran, Kec. Danurejan Yogyakarta

0 komentar:

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP