Manajemen Waktu
Waktu yang berputar selama 24
jam sehari terasa begitu cepat. Berjalannya waktu dari detik ke detik, menit ke
menit, dan jam ke jam kadang tak terasakan sehingga kita hidup terasa dikejar
waktu. Kadang kita bertanya pada diri sendiri, apa yang telah kita peroleh
dengan usia kita saat ini? Apabila kita
tidak bisa memanfaatkan waktu dalam hidup, maka akan sangat merugi. Hal ini
telah ditegaskan Allah dalam surat Al ’Ashr: ”Demi masa. Sesungguhnya manusia
itu benar-benar dalam kerugian”.
Ini berarti sangatlah jelas bahwa waktu adalah benar-benar penting dalam hidup kita. Jelas betapa agung dan mulianya waktu, sehingga Allah SWT sendiri berkenan ”bersumpah” dengannya. Sedangkan waktu yang dimaksud di sini adalah waktu yang didalamnya sarat dengana keberuntungan dan kebahagiaan bagi orang-orang yang bertaqwa. Tidak ada yang lebih berharga selain waktu bahkan dunia seisinya sekalipun. Karena itu, bagaimana kita dapat mengatur dan memanfaatkan waktu tersebut dalam hidup kita di dunia untuk meraih kenikmatan dan kebeerhasilan hdup di Akhirat kelak.
Ini berarti sangatlah jelas bahwa waktu adalah benar-benar penting dalam hidup kita. Jelas betapa agung dan mulianya waktu, sehingga Allah SWT sendiri berkenan ”bersumpah” dengannya. Sedangkan waktu yang dimaksud di sini adalah waktu yang didalamnya sarat dengana keberuntungan dan kebahagiaan bagi orang-orang yang bertaqwa. Tidak ada yang lebih berharga selain waktu bahkan dunia seisinya sekalipun. Karena itu, bagaimana kita dapat mengatur dan memanfaatkan waktu tersebut dalam hidup kita di dunia untuk meraih kenikmatan dan kebeerhasilan hdup di Akhirat kelak.
Memang hidup itu sangat sulit.
Kadang kita tidak tahu apa sebenarnya yang dikehendaki Allah kepada kita. Di
dunia ini kita terasa berupaya dan berusaha untuk meraih keberhasilan di
jalan-Nya. Akan tetapi, sering kita dapati hasil yang tidak sesuai dengan
harapan. Perjalanan hiudp kita terseok-seok dan tersandung-sandung dalam
menggapai kesuksesan hidup. Tetapi, itulah perjalanan hidup setiap orang dan
itu adalah ujian yang sebenarnya yang
Allah berikan kepada kita. Jadi, tinggal bagaimana kita bisa menyikapi ujian
itu sendiri sehingga kita tidak merasa jatuh karena Allah. Mungkin di saat kita
diuji dengan keterpurukan, tapi siapa tahu di kemudian hari Allah memberikan
keberhasilan. Karena itu, dalam kita menyikapi permasalahan ini hendaklah senantiasa
maju ke arah yang lebih baik. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan
hari esok harus lebih baik dari hari ini seupaya menjadi orang yang beruntung.
Terait dengan prinsip ini, Islam mengingatkan kita dengan pepatah, ”barang siapa
hari ini seperti kemarin, sesungguhnya orang itu telah tertipu. Dan barang siapa
hari ini lebih buruk dari hari kemarin,
ia adalah orang yang tercela”.
Jadi, pergunakanlah saat
lapang waktu untuk hal-hal yang dapat memberikan nilai tambah bagi kebaikan akhirat. Janganlah nikmat sehat
dan kelapangan waktu itu justru menjadi fitnah bahkan pemicu murka Allah sehingga
kita menjadi orang yang merugi.
Rasulullah SAW berpesan dan
menjelaskan, ”Raihlah lima perkara sebelum datang lima perkara yang lain
yaitu hidup sebelum matimu, sehat sebelum sakitmu, lapang sebelum sempitmu,
muda sebelum tuamu dan kaya sebelum miskinmu”. Kita sangat sadar bahwa
hari-hari berlalu secepat hembusan angin dan setiap kesempatan terus berjalan
tanpa terasa. Semua itu tidak akan pernah kembali dan tidak ada gantinya.
Masihkah kita merasa senang sementara hari-harinya telah melenyapkan umurnya
dan selanjutnya akan mengusungnya ke gerbang kematian. Di hari kiamat nanti
kita akan ditanya empat perkara, yaitu: usianya untuk apa ia habiskan, masa
mudanya bagaimana ia pergunakan, hartanya darimana ia dapatkan dan kepada siapa
ia keluarkan, serta ilmunya digunakan untuk apa. Di dalam surat Ibrahim Allah
berfirman:
”Dan Dia yang telah
menundukkan bagian matahari dan bulan yang terus-menerus beredar dalam orbitnya
dan telah menundukkan bagian malam dan siang. Dan Dia memberikan kepadamu
segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu mencoba menghitung
nikmat allah, tidaklah kamu dapat menghitung-Nya. Karena sesungguhnya waktu
merupakan suatu karunia/nikmat yang besar bagi hamba-hamba-Nya (QS. Ibrahim: 33-34)
Akhirnya, marilah kita berlomba-lomba dalam
memanfaatkan dan mengatur waktu di dunia ini. Berusahalah dalam perjalan di
dunia dengan sebaik-baiknya, dengan bekal yang terbaik dari apa yang kita
miliki. Karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Karena di Akhirat
kelak kita akan mempertanggung jawabkan waktu tersebut dihadapan sang Khalik
untuk mengahturkan untukapa selama ini dipergunakan. Agama Islam menuntun kita
untuk berbuat dan urusan dunia seakan-akan akan abadi di dunia dan berbuatlah
engkau untuk akhirat, seakan-akan esok hari akan mati. Jangan kita sia-siakan
waktu sehingga berlalu dengan percuma tanpa meninggalkan nilai ibadah.
Febriani W Nurcahyani
Aktivis sosial,
tinggal di Tegal Lempuyangan, Bausasran, Kec. Danurejan Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar